Translate

Thursday, November 12, 2015

SAM KOK JILID 1-10

Roman Sam Kok atau Epos Tiga Negara merupakan Roman Tiongkok yang sangat termasyhur di dunia. Roman ini telah diterbitkan di banyak negara seperti China, Amerika, Inggris, Jerman, Belanda, Jepang, Korea, Thailand, Vietnam dan Indonesia.

Jika ditotal mungkin ada ratusan saduran kisah Sam Kok yang telah beredar di seluruh dunia baik itu dalam bentuk buku, e-book, serial di penerbitan berkala (majalah atau koran), serial televisi, film maupun sandiwara radio dan off air.

Di Indonesia sendiri, ada banyak sekali versi Roman Sam Kok yang sudah diterbitkan. Baik edisi novel ataupun edisi bergambar. Dan menariknya hampir setiap kali roman karya Lo Kuan Tiong atau Luo Guan Zhong ini diterbitkan, akan ada kisah-kisah menarik yang ada di dalamnya.

Lalu yang jadi pertanyaan adalah mengapa PT Suara Harapan Bangsa (SHB) berani menerbitkan Sam Kok dalam edisi klasik bergambar ini?
  





Direktur PT SHB, Toenggoel P Siagian menyatakan bahwa ada mitos-mitos yang menarik dalam penerbitan karya ini. Ketika SHB mencari sejumlah referensi soal buku Sam Kok bergambar versi klasik ini, ternyata tak banyak yang berani menerbitkannya secara utuh.

“Kebanyakan penerbit hanya menerbitkannya secara sempalan (partisi) sehingga komik ini terasa kurang lengkap. Berdasarkan cerita dan mitos yang kurang masuk akal ini, kami kemudian memutuskan akan memecahkan mitos tersebut. Maka selama dua tahun kami mengerjakan roman Sam Kok bergambar ini, dan saat ini sudah 5 yang terbit dan 5 lainnya sedang dalam proses di percetakan,” kata Toenggoel.

Dikatakan, proses penerbitan buku ini juga agak janggal karena gambar-gambar memang asli diambil dari komik Tiongkok, namun teksnya dikerjakan belakangan secara terpisah oleh penulis roman klasik Tiongkok Marcus AS. “Baru setelah pra cetak selesai dan proses pencetakan 5 jilid rampung, dan 5 buku lain di percetakan, kami berani melaunchingnya,” cetus Toenggoel.

Penulis dan pemerhati budaya Tionghoa, Marcus AS menyatakan tertarik untuk membantu pengerjaan komik edisi klasik Sam Kok ini karena memang komik ini memiliki banyak sekali keistimewaaan. Salah satunya dengan kehadiran 500 orang tokoh lebih yang diramu oleh penulisnya Lo Kuan Tiong jadi sebuah kisah epos yang luar biasa.

“Sejak saya kecil saya menyukai roman Sam Kok hingga saat ini. Menurut pengalaman saya, di Indonesia belum ada yang bisa menerbitkan kisah Sam Kok edisi klasik secara lengkap (6000-7000 gambar). Dulu pernah ada beberapa penerbit yang coba menerbitkan edisi klasik ini, namun baru dua tiga buku tidak dilanjutkan. Sepengetahuan saya, baru SHB yang berani menerbitkannya secara utuh dan saya merasa senang karena jadi bagian dari penerbitan ini,” kata Marcus AS.

Sementara anggota DPR, Eddy Sadeli yang juga penggemar karya-karya klasik Tiongkok menyebutkan bahwa kisah Sam Kok ini tak hanya sekadar sebuah bacaan hiburan belaka. Karena dalam Sam Kok ada banyak sekali pelajaran yang bisa diambil, sehingga karya ini layak dibaca oleh semua kalangan. “Mereka yang belajar politik, militer, manajemen atau kegiatan ekonomi bisa belajar banyak dari roman satu ini,” kata Eddy Sadeli.

Dia menuturkan bahwa roman Sam Kok ini bisa digunakan oleh kalangan militer untuk menyiapkan siasat perang atau di kalangan bisnis kisah ini dapat digunakan untuk menyusun siasat marketing dan bisnis. Atau bagi kaum politikus, kisah Sam Kok merupakan panduan yang baik menerapkan siasat politiknya, merupakan bacaan wajib. “Maka saya pikir, roman Sam Kok ini juga perlu dibaca oleh para anggota DPR, MPR, DPD dan praktisi politik dan tentu saja para taruna UMN dan Akademi Kepolisian,” ujarnya.

Judul buku: Sam Kok
Penerbit: Suara Harapan Bangsa
Penulis: Marcus A S

Harga: Rp 790.000 = Rp 600.000 (Jilid 1-10 tanpa box)
           : Rp 350.000 = Rp 300.000 (Jilid 1-5)/ (Jilid 6-10)

WA/SMS: 085714741511

No comments:

Post a Comment